Selasa, 14 Juni 2016

KECERDASAN INTRAPERSONAL

Disusun Oleh:
1.      Retno Anggraini                        (1400002037)
2.      Vina Meiwil Darutami   (1400002038)
3.      Wulan Novitasari                      (1400002039)
4.      Sherly Sulistiana                        (1400002040)
5.      Risa Nurul Ain              (1400002041)
6.      Ema Pratiwi                              (1400002049)

A.     KECERDASAN INTRAPERSONAL
Kecerdasan intrapersonal merupakan kecerdasan untuk berinteraksi dengan dirinya sendiri. Menurut Howard Garner, mengatakan bahwa kecerdasan intrapersonal ini berarti peka terhadap perasaan, keinginan, dan ketakutannya sendiri, atau secara sederhananya dia mengetahui kelemahan dan kekuatan dirinya sendiri, serta anak mengetahui apa yang kan dituju olehnya dengan mengandalkan kekuatan dirinya serta meminimalisir kelemahan dirinya.
Kecerdasan intrapersonal atau dapat dikatakan dengan cerdas diri ini, terdiri dari lima tahapan yang saling berkaitan, yaitu mampu memahami emosi diri, meregulasi emosi, memotivasi diri, memahami orang lain, dan interaksi dengan orang lain. Adapun ciri-ciri kecerdasan intrapersoanal yaitu :
1.    Sadar kemampuan diri
Anak yang mempunyai kecerdasan intrapersonal yang tinggi biasanya bisa mengungkapkan keinginannya dengan cara yang baik, tidak memaksakan kehendaknya sendiri, megetahui kelebihan dan kekurangan dirinya, sehingga ank berani tampil saat mereka merasa mampu. Pada anak yang mempunyai kecerdasan intrapersonal yang rendah diri anak akan berlaku sebaliknya, yaitu kurang percaya diri untuk tampil.
2.    Memiliki rasa empati yang tinggi
Anak dengan kecerdasan ini kemampuanya dalam memahami perasaan orang lain membuatnya memiliki rasa empati yang tinggi terhadap orang lain dan juga memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungannya.
3.    Sensitif
Anak yang yang mempunyai kecerdasan ini juga dapat memahami emosi dirinya serta memahami emosi orang lain. Dengan kemampuanya ini anak biasanya sangat sensitif terhadap suatu kejadian atau permasalahan. Sebagai contohnya jika timnya kalah dalam suatu permainan dan dia juga membuat suatu kesalahan dalam permainan tersebut, maka dia akan sangat merasa bersalah kepada teman setimnya. Dia akan terus merasa bersalah dalam jangka waktu cukup lama, walaupun sebenarnya teman-temannya sudah memaafkannya dan bahkan telah melupakan kejadian tersebut.

4.    Penyendiri
Kebiasaan anak yang mempunyai kecerdasan intrapersonal adalah seringnya anak menyediri. Anak terlihat sering menyendiri karena kebiasannya untuk mengevaluasi dirinya sendiri serta kejadian apa saja yang terjadi pada dirinya. 

B.     CERITA
Rifki adalah seorang anak laki-laki yang sangat periang dan pemberani. Pada hari pertama liburan sekolah Rifki mengajak ayah dan ibu untuk bertamasya ke kebun binatang, namun karena ada suatu hal mereka menunnda kepergiannya ke kebun binatang. Ibu Rifki menjelaskan dengan perlahan kepada Rifki jika hari ini mereka belum bisa bertamasya, Rifki pun tampak murung. Kemudian Ibu menanyakan kepada Rifki, “Rifki, kamu kenapa sayang?” Lalu Rifki menjawab, “Ibu dan Ayah tidak bisa mengajakku bertamasya pada hari ini.” Saat itulah Ibu mengetahui bahwa Rifki sedih dan kecewa karena tidak bisa mengajak pergi saat hari pertama liburan sekolah, ia menjadi agak pendiam. Namun Ibu tidak tinggal diam kemudian Ibu berkata, “Oh...tidak apa-apa Rifki kan liburan masih panjang, hari Minggu ya kita pergi ke kebun bintang?” Rifki pun tampak bahagia sekali mendengar perkataan Ibu dan ia berkata, “Hore....hari Minggu kita tamasya ke kebun binatang!” 
Hari Minggu pun telah tiba, kemudian ibu pergi ke kamar Rifki dan membangunkannya lalu dengan segera Rifki bangun, mandi dan menyiapkan segala keperluannya untuk pergi bertamasya bersama Ayah, Ibu dan kedua kakaknya. Rifki tampak begitu bersemangat dan bahagia ia berkata, “aku senang sekali Bu hari ini kita akan pergi ke kebun binatang bersama....hore!” Setelah semuanya siap mereka pun pergi menggunakan mobil pribadi. Selama perjalanan, Rifki melihat keluar jendela lalu mengamati pemandangan kanan dan kirinya, terkagum dengan keindahan jalan raya. Sesampainya di kebun binatang mereka membeli karcis dan Rifki berlari untuk segera masuk ke dalam. Kemudian ia bermain bersama kedua kakaknya, berkeliling dan berfoto bersama hewan, mengetahui lebih banyak jenis-jenis hewan untuk mengisi liburan di hari Minggu ini. “Ibu lihat, di sana banyak sekali jenis-jenis burung ada kakak tua, burung merpati, burung cendrawasih dan lainnya.... aku senang sekali, Bu.” ujar Rifki dengan muka berseri-seri.
Setelah hampir seharian mereka mengelilingi kebun binatang, tibalah saatnya bagi Rifki dan keluarganya untuk meninggalkan kebun bintang dan pulang kembali ke rumah mereka. Dalam perjalanan pulang Rifki tampak gembira kemudian ia menceritakan isi hatinya dan mengungkapkan perasaannya dengan menjelaskan apa yang sudah ia lihat dan ia lakukan selama di kebun binatang bersama kedua kakaknya. “Ibu, hari ini aku melihat banyak sekali jenis hewan di kebun bintang tadi, dan juga aku bermain bersama kakak. Besok lagi kalau liburan tiba ajak aku bertamasya lagi ya bu, aku suka bertamasya hehehe...” Rifki pun dapat merasakan hati yang sangat gembira dan senang mengisi liburan pada hari ini, sehingga ia mampu untuk mengekspresikan perasaanya sendiri. Setelah bercerita panjang lebar dengan Ayah dan Ibunya di mobil, akhirnya mereka pun tiba di rumah dan kedua orang tua dan saudara-saudaranya pun sangat puas dengan perjalanan kali ini dan bangga terhadap Rifki karena ia mampu mengenali emosi dan perasaan yang sedang ia alami dan rasakan ketika bertamasya ke kebun binatang.

C.     PENGEMBANGAN KECERDASAN INTRAPERSONAL
Strategi pembelajaran ini dapat dikembangkan sesuai dengan jenis bahan ajar dan tujuan pembelajaran yang disajikan. Aktivitas pembelajaran yang dianggap dapat mengembangkan kecerdasan intrapersonal peserta didik dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.        Melakukan tugas mandiri
2.        Melakukan refleksi
3.        Menempatkan tujuan
4.        Menunjukan bentuk aktivitas
5.        Mengungkapkan perasaan
6.        Membuat identifikasi diri
7.        Membuat autobiografi sederhana
8.        Membuat proyek dan belajar
9.        Mengembangkan cara berpikir strategik
10.    Membuat metakognisi
11.    Mengaitkan [elajaran dengan kehidupan nyata
12.    Membangun keadaran baru terhadap setiap peristiwa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar