Rabu, 15 Juni 2016

INTELEGENSI

INTELEGENSI


Menurut Claperde dan Stern menjelaskan bahwa intelegensi adalah keampuan untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi dan kondisi baru. Sedangkan menurut Papalia dan Olds (1986) menyatakan bahwa intelegensi merupakan interaksi aktf antara kemampuan yang dibawa sejak lahir dengan pengulangan yang diperoleh, mengingat dan menggunakan pengetahuan, serta mengerti makna dari konsep kongkrit dan abstrak.
Sedangkan menurut David Wechster, mendeskripsikan tentang intelegensi adalah kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif
Ciri-ciri mendasar timbulnya kecerdasan yaitu :
1.    To judget well (dapat menilai)
2.    To comprehend well (memahami secara keseluruhan)
3.    To reason well (memberi alasan dengan baik)

Menurut Binet ada bebrapa sifat pada intelegensi ini, yaitu :
1.    Kecenderungan untuk menetapkan tujuan tertentu yang memiliki sifat inisiatif dan tidak mudah dibelokkan oleh orang lain
2.    Kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dengan maksud untuk mencapai tujuan tersebut, semakin kritis dan cerdas secara rinci
3.    Kemampuan untuk mengkritik diri sendiri, serta kelemahan dan kekurangan diri sendiri.

Adapun ciri-ciri perilaku manusia yang memiliki kecerdasa / intelegensi yang tinggi yaitu:
1.      Masalah yang dihadapi merupakan masalah baru bagi yang bersangkutan
2.      Sesuai dengan tujuan dan ekonomis
3.      Masalah mengandung tingkat kesulitan
4.      Pemecahan masalah dapat diterima
5.      Sering menggunakan abstraksi
6.      Beranikan kesempatan
7.      Memerlukan pemusatan perhatian

Faktor yang akan mempengaruhi kecerdasan yaitu :
1.    Pembawaan, adanya kapasitas atau bahkan kesanggupan
2.    Kematangan, telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya, erat kaitannya denga umur seseorag
3.    Pembentukan, pengaruh dari luar (lingkungan)
4.    Minat
5.    Kebebasan, terutama dalam memecahkan permasalahan.

Rumpun/Macam-macam kecerdasan
1.    IQ (Intellegence Quatient)
Kapasitas umum seseorang untuk engerjakan atau melakukan sesuatu. Berhubungan dengan penalaran / berfikir. Intellegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif (Marten Pali, 1993).
Ciri-Ciri Prilaku Intellegen / Cerdas :
     -  Masalah yang dihadapi merupakan masalah baru
  bagi yang bersangkutan.
- Serasi tujuan dan ekonomis (efesien).
- Masalah mengandung tingkat kesulitan.
- Keterangan pemecahannya dapat diterima.
- Sering menggunakan abstraksi.
- Bercirikan kecepatan.
- Memerlukan pemusatan perhatian

2.    EQ (Emotional Quatient)
Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik, dan berhubungan dengan orang lain (DANIEL GOLDMAN). Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi (PETER SALOVELY & JOHN MAYER). Kemampuan mengindra, memahami dan dengan efektif menerapkan kekuatan,ketajaman, emosi sebagai sumber energi, informasi, dan pengaruh (COOPER &SAWAF). Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosial, dan adaptasi sosial (SEAGEL).
Aspek Eq (Salovely & Goldman) Ada Lima :
1. Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri).
2. Kemampuan mengelola emosi (penguasaan diri).
3. Kemampuan memotivasi diri.
4. Kemampuan mengendalikan emosi orang lain.
5. Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati).
Prilaku Cerdas Emosi :
- Menghargai emosi negative orang lain.
- Sabar menghadapi emosi negative orang lain.
- Sadar dan menghargai emosi diri sendiri.
- Emosi negative untuk membina hubungan.
- Peka terhadap emosi orang lain.
- Tidak bingung menghadapi emosi orang lain.
- Tidak menganggap lucu emosi orang lain.
- Tidak memaksa apa yang harus dirasakan.
- Tidak harus membereskan emosi orang lain.
- Saat emosional adalah saat mendengarkan
Sifat Eq Tinggi :
- Berempati.
- Mengungkapkan dan memahami perasaan.
- Mengendalikan amarah.
- Kemandirian.
- Kemampuan menyesuaikan diri.
- Disukai.
- Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi.
- Ketekunan.
- Kesetiakawanan.
- Keramahan.
- Sikap hormat.

3.    AQ (Adversity Quatient)
4.    SQ (Spiritual Quatient)
Spiritual quotient yaitu sesuatu yang berhubungan dengan kepercayaan agama. Percaya bahwa tuhan itu ada, maha melihat, maha mendengar dan maha. Mengetahui apa-apa yang diucapkan, diperbuat bahkan isi hati atau niat manusia.
Ciri-ciri sq tinggi
•     memiliki prinsip dan visi yang kuat
•     prinsip kebenaran
•     prinsip keadilan
•     prinsip kebaikan
•     memandang sesuatu dengan yang benar
•     mampu melihat kersatuan dalam keanekaragaman
•     mampu memaknai setiap sisi kehidupan
•     mampu mengelola & bertahan dlm kesulitan & penderitaan

5.    CQ (Creativity Quatient)
Creativity / kreativitas adalah potensi seseorang untuk memunculkan sesuatu  yang merupakan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang dalam usaha lainnya Guil ford mendiskripsikan 5 ciri kreativitas.
  1. Kelancaran/kefasihan : kemampuan memproduksi banyak ide
  2. Keluwesan : kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan jalan pemecahan masalah.
  3. Keaslian : kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinal sebagai hasil pemikiran sendiri.
  4. Penguraian : kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci.
  5. Perumusan kembali : kemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui cara yang berbeda dengan yang sudah lazim.
Beberapa cara memunculkan  gagasan kreatifitas
  1. Kuantitas gagasan, gagasan pertama sebagai cara untuk mendapatkan gagasan yang lebih baik. Pemilihan dari bernagai gagasan
  1. Brainstorming, untuk menambah gagasan yang telah ada, untuk mendapat gagasana yang orisinil
  2. Sinektik : membuat yang asing menjadi akrab menggunakan
dan metafora
  1. Memfokuskan tujuan : membuat seolah-olah apa yang diinginkan akan terjadi besok


Tidak ada komentar:

Posting Komentar