Jumat, 16 Desember 2016

Permainan Tradisional BIMA NTB yang Efketif untuk anak



·         Permainan Tradisional Bima ( Mpa’a kolo )
Ø  Alat yang dibutuhkan  :
-          Bola tenis / gulungan kertas yang diikat dengan gelang karet.
-          5 potong genteng bekas.


 

·         Cara bermain :
5 potong genteng bekas yang di susun / ditumpuk pemain yang aktif pertama regu A akan berusaha merobohkan kastil lawan dengan menggelindingkan bola dari jarak 2 meter.
Apabila 5 potongan genteng roboh, regu A akan bergegas berlarian karena regu B yang berjaga akan menggunakan bola itu untuk melemparkan kearah lawan ( regu A ).Pemain di nyatakan menang apabila mereka berhasil menyusun kembali 5 potong genteng bekas yang mereka robohkan tanpa sekalipun terkena hantaman bola dan regu penjaga ( B ).
Pemain ini kendati sederhana tetapi syarat akan strategi bermain , biasanya regu penjaga akan menyamar posisi bola agar peranan tidak mengetahui pada siapa bola berada.
·         Analisi motorik yang berkembang :
Motorik kasar dan halus
-          Motorik kasar yang berkembang pada permainan ini ketika anak berlari,melomcat untuk menghindari pukulan bola dari regu penjaga ( regu B )
-          Motorik halusnya ketika anak mengenggam bola untuk di gelendingkan dan dilempar kepada regu A.
·         Analisis komponen kebugaran :
1.      Daya tahan, dalam mempergunakan sistem jantung , paru – paru , dan peredaran darahnya seperti pada anak yang berlari ketika ingin dilemparkan bola.
2.      Daya otot, kemampuan seseorang dalam mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu sependek – pendeknya. Seperti anak meloncat ke atas ketika regu penjaga mencoba mengarahkan bola ke kaki lawan.
3.      Ketepatan , dalam mengendalikan gerak – gerik bebas terhadap suatu sasara. Seperti anak melempar tepat pada lawan regu A.
4.      Reaksi kemampuan seseorang dalam bertindak secepatnya untuk menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indra. Seperti menangkap bola  yang di oper sesame regu dan menangkap bola tenis yang di lempar ke kanan dank e kiri oleh orang lain.
·         Manfaatnya :
1.      Anak dapat mengembangkan aspek – aspek pertumbuhan dan perkembangan, motorik halus dan kasar.
2.      Anak mampu berkosentrasi dan melatih ke kompakkan.



















KRITIK DAN SARAN
upin ( kelompok 4 )
-          Membuat anak bingung
-          Penjelasannya bagus detail , dan jelas yaitu tentang permainan tradisional
 
Ika ( kelompok 1 )
Motorik yang digunakan sudah tetap, karena umumnya sudah mampu untuk melakukan permainan
 
                                                             








Mita ( Kelompok 2 )
-          Menjelaskannya jelas
-          Melatih konsentrasi anak untuk bergerak lincah
-          kreatif

 

Kelompok 5 ( Vita )
-          Penjelasannya jelas
-          Permainan menggunkan motorik halus dan kasar
-          kreatif
 



Kelompok 9 ( caca )
-          Penjelasannya jelas dan teratur.
-          Kurang efektif karena arah punya batas konsentrasi

 

Kelompok 4 ( Al Banjari )
Dalam menjelaskan bagus dan teratur. Akan tetapi,menurut saya dalam permainan penuh dengan konsentrasi
 



Kelompok 8 ( Rasyada )
-          Penjelasannya sangat baik.
-          Permainan yang dipilih sangat kraetif dan membuat anak bergerak semua
 

Kelompok 2 ( Margaretha )
-          Aturan mainnya akan membuat anak bingung
-          Melatih kognitif anak untuk berpikir
 
 

CONTOH PEMBUATAN APE YANG EFEKTIF UNTUK ANAK USIA DINI



Pembuatan APE Berdasarkan Aspek Bahasa

PEMBUATAN ALAT PERAGA ‘Kotak Cerdas’
(contoh APE untuk pendidikan anak usia dini / Taman Kanak – Kanak umur 3-6 Tahun )

BAB I
PENDAHULUAN
1.             Latar Belakang Masalah
Dunia Pendidikan Anak Usia Dini adalah sebuah dunia yang tidak terlepas dari bermain dan juga berbagai alat permainan anak-anak. Salah satu sarana yang juga menjadi sumber belajar bagi anak di PAUD adalah alat pendidikan edukatif yang lebih dikenal dengan APE.  Alat ini bisa didapatkan dengan cara membelinya dari produsen alat-alat permainan anak  atau juga bisa dengan membuatnya sendiri. Pada umumnya para penyelenggara PAUD dan juga para guru PAUD masih banyak yang  membeli alat-alat permainan untuk sumber belajar anak. Hal ini tentu saja akan menumbuhkan budaya konsumtif dan akan melemahkan daya kreativitas dan inovasi para guru PAUD dalam menyelenggarakan proses belajar yang berkualitas bagi anak.
Secara umum banyak para penyelenggara PAUD dan guru PAUD yang berpendapat bahwa memperoleh Alat Pendidikan Edukatif dengan cara membeli  adalah lebih mudah dan ekonomis. Namun jika para guru mau berkreasi dan berinovasi untuk menciptakan Alat Pendidikan Edukatif dari barang-barang bekas maka tentu saja akan lebih ekonomis lagi.
Banyak mainan sekarang ini yang semakin kreatif, mahal dan beraneka macam. Tentunya hal ini akan banyak membuat orang tua bingung. Banyak mainan yang dibuat oleh pabrik yang sebetulnya kurang berfaedah bagi anak-anak karena sebenarnya alat bermain hanyalah alat bantu saja bagi seorang anak dan bukan merupakan indikator mutlak untuk anak berkembang lebih baik. Jadi mahal dan murahnya alat mainan bukanlah merupakan indikator. Anak akan dapat bermain dengan manfaat yang besar apabila orang tua dapat mengetahui sisi kegunaannya mainan tersebut.
Berdasarkan kerangka pemikiran yang ada bahwa Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif tidak mesti alat permainan yang mahal maka kami berupaya mencoba mengembangkan dan membuat sebuah APE. Sebelum membuatnya tentu saja kami harus mengetahui tentang pengertian, fungsi dan prosedur pembuatan APE untuk menjadi salah satu sumber belajar di PAUD. Kami akan mencoba membuat alat permainan , permainan ini diberi nama kotak cerdas  dan yang akan dibahas dan dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang meliputi berbagai aspek pengembangan diri dan bisa menarik minat belajar anak. Sehingga dapat dikategorikan sebagai permainan edukatif.
Disini kami memberi nama Alat Permainan Edukatif dengan nama kotak cerdas karena permainan yang kami buat itu berbentuk kotak dimana tiap sisinya dapat digunakan, selain itu di dalam kotak juga dapat digunakan. Dengan nama kotak cerdas  anak akan lebih tertarik untuk bermain.
2.             Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan APE ini adalah untuk meningkatkan konsentrasi anak dalam belajar dan mengembangkan setiap aspek pada anak yang harus dikembangkan terutama pada aspek bahasa anak.







3.             Manfaat
Berdasarkan latar belakang diatas maka manfaat dari pembuatan APE ini adalah :
  1. Untuk memberi wacana baru pada pembelajaran anak
  2. Anak lebih mudah menerima materi yang disampaikan guru
  3. Dengan penggunaan APE ini akan memotivasi anak untuk belajar sehingga anak tidak jenuh mengikuti pembelajaran
  4. Untuk mendorong guru menjadi lebih inovatif dan kreatif dalam membuat dan mengembangkan alat pendidikan edukatif, kreatif dan inovatif di PAUD /TK
  5. Pemanfaatan barang – barang bekas menjadi barang yang lebih berguna
  6. Meminimalisir pengeluaran lembaga untuk pengadaan APE











BAB II
PEMBAHASAN
1.             Tema
Dengan Alat Permaianan Edukatif kotak cerdas ini dapat mencakup berbagai tema pembelajaran diantaranya :
  1. Tema profesi
  2. Tema Jam
  3. Tema Angka dan Huruf
4.      Tema Binatang
2.            Alat dan Bahan
q  Kertas emas
q   Kardus
q   Kertas Lipat
q   Lem tembak
q   Spidol
q   Perekat
q   Gunting
q   Penggaris
q   Kertas manila
q   Plester
q   Kertas karton
q   Kertas asturo

3.              Rincian Alat dan Bahan
No
Alat dan Bahan
Satuan
Harga
(Rp)
Jumlah
1
Kertas mas
4
1.825
4.900
2
Kertas lipat
2
5.650
11.300
3
kardus
2
-
-
4
Lem tembak
1
-
-
5
Prekat
2 m
2000
4000
6
Gunting
2
-
-
7
Spidol
1
-
-
8
Penggaris
1
-
-
9
Kertas manila
1
1.800
1.800
10
Plester dan isolasi
2
-
-
Jumlah
22.000




4.             Cara Pembuatan
1.      Kardus dibungkus dengan menggunakan kertas emas yang setiap sisinya berbeda warna.
2.      Membagi kertas lipat menjadi 6, kemudian digambar huruf atau angka sesuai dengan kebutuhan lalu dipotong sesuai bentuk untuk ditempel pada sisi bagian depan kotak.
3.      Menempelkan gambar profesi dan kendaraan pada kertas karton yang akan ditempelkan pada sisi bagian samping kiri kardus.
4.      Membuat gambar jam menggunakan kertas asturo untuk ditempel pada sisi samping kanan pada kardus.
5.      Menempelkan gambar binatang pada kertas karton yang akan   ditempelkan pada sisi belakang.
6.      Bagian dalam kardus terbagi menjadi 4 ruang, yang berfungsi untuk menyimpan peralatan media permainan, seperti huruf dan angka.

5.             Aspek yang dikembangkan
1.       Nilai Agama dan Moral
o   Membedakan ciptaan tuhan dan manusia
b.    Sosial Emosional dan Kemandirian
o   Sabar menunggu giliran
o   Mau bermain dengan teman
o   Mengikuti aturan permainan
c.    Fisik Motorik
o  Anak mampu menggambar dan mewarnai pada gambar profesi dan binatang
d.    Kognitif
o   Menyebutkan gambar yang baru dilihat
o   Mengelompokkan benda dengan berbagai cara
o   Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
o   Mengelompokkan bentuk – bentuk angka dan huruf
o   Mengenal angka
e.    Bahasa
o  Mengurutkan waktu yang dikaitkan dengan jam
o  Mengulang kalimat yang di dengar
o   Dapat mengucapkan apa yang akan diperintahkan guru
o   Anak mampu menceritakan kembali apa yang telah dipelajari
o   Anak dapat berinteraksi dengan guru yang memberikan stimulasi

6.            Tata cara bermain
Ø  Pada sisi samping kiri
Mengenalkan pada anak tentang macam-macam profesi, kemudian memberikan anak kesempatan untuk mengelompokkan macam-macam profesi itu sesuai dengan keinginan anak. Misalnya anak dikenalkan profesi pesawat itu disebut pilot.
Ø  Pada sisi samping kanan
Mengenalkan anak dengan konsep waktu, anak mengarahkan jarum jam sesuai dengan perintah guru, dan guru juga dapat menunjukkan. Sehingga anak yang mengucapkan jarum jam sesuai dengan yang ditunjuk guru
Ø  Pada sisi samping depan
Mengenalkan macam-macam huruf dan angka sesuai keinginan anak. Anak mengikuti guru mengeja huruf atau angka.
Ø  Pada sisi samping belakang
Anak menyebut gambar yang diperlihatkan oleh guru dan anak menempelkan gambar binatang yang hidup di air dan darat.

Aspek bahasa itu sebagai salah satu aspek yang harus dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya dengan menggunakan 900-1.000 kosa kata pada umur 3-6 tahun, dengan menggunakan 4-5 kata dalam satu kalimat. Dalam aspek bahasa untuk dapat berinteraksi dengan orang lain dan orang terdekatnya. Dengan aspek bahasa anak mampu membaca dan menulis dengan mengenal kata-kata yang banyak dengan cara guru memberi stimulasi kepada anak melalui pertanyaan-pertanyaan yang sederhana.