Selasa, 28 Maret 2017

PUISI

PUISI 

AIR

Air turun deras dari langit
Gemuruh Awan, Bercahaya langit
Ranting dan daun terhempas angin barat
Sampahpu ikut terhanyut

Muara sungai telah tertutp sampah
Rawa hilang tertumpuk sampah
Seluruh tempat penuh dengan sampah
Bau menyengat bersumber dari sampah

Air deras tak tertahankan
Daratan telah penuh hutan beton
Tak ada lagi akar yang mampu menahan
Air telah memenuhi darat dengan perlahan

Rumah telah penuh dengan air
Rumah tenggelan dan terhanyut oleh banjir
Adakah inggatan untuk sadar
Sampah sumber banjir


Kamis, 23 Maret 2017

MUSIK KHAS BIMA

Apa Musik Khas Bima ?
           
            Sebelum kita mengenal musiknya kita kenal Kotanya terlebih dahulu yah…??

Bima merupakan salah satu kota yang terdapat pada Provinsi NTB, Bima memang tidak terkenal seperti Lombok dan Sumbawa yang memiliki Destinasi wisata yang banyak, tetapi Bima juga memiliki ke khasan sendiri, ia disebut sebagai Kota tepian air, karena setiap pinggiran jalan terdapat keindahan pantai yang dapat dikunjungi atau disinggahi oleh semua kalangan, dan sanak keluarga. Tidak hanya pada ikon kotanya tetapi ada beberapa alat music yang terkenal yang berada dibima, yaitu :
1.            Alat Musik Silu

  
            Adalah salah satu jenis alat musik dari daerah Bima Dompu. Silu termasuk jenis alat musik aerofon tipe hobo, karena silu memiliki lidah lebih dari satu. Lidah pada silu disebut pipi silu terdiri atas 4 lidah. Di daerah Bima ada pembagian alat musik. Menurut pembagian tersebut, silu termasuk golongan ufi yaitu sebuah alat musik tiup. Sedang golongan alat musik lain adalah bo – e yaitu alat musik pukul dengan tangan misalnya rebana. Ko – bi adalah alat musik petik misalnya gambo ( gambus). Golongan lainnya adalah toke, yaitu alat musik yang dipukul dengan alat pemukul, misalnya genda ( gendang), Golongan yang terakhir adalah Ndiri, yaitu alat musik gesek misalnya biola mbojo ( biola Bima). Bahan untuk membuat silu adalah kayu sawo, perak dan daun lontar.
Pada silu tidak terdapat ornamen – ornamen, warnanya adalah warna asli. Bahanya, kecuali wata silu dibuat mengkilat dengan cat. Unsur musikal (suara) rupanya lebih dipentingkan daripada unsur visual estetik. Tidak ada aturan tertentu untuk memilih bahan. Khususnya kayu sawo sebagai bahan pokok dicari kayu sawo yang sudah tua dan dipilih yang besarnya sesuai dengan keperluan. Dalam pembuatan silu tidak ada ukuran yang standar. Di dalam membuat silu yang diutamakan adalah produksi suaranya. Salah satu ukuran silu, yaitu silu Goa yang terdapat di Istana Bima adalah sebagai berikut : Panjang silu seluruhnya mulai dari ujung pipi silu sampai pangkalponto silu adalah 570 mm. Lebar pipi silu 15 mm, panjangnya 14 mm.Nali silu panjangnya 100 mm. Wata silu memiliki garis tengah 15 mm ( pangkal) sedang ujungnya bergaris tengah 17 mm. Satompa silu garis tengahnya 34 mm. Penampang ponto silu garis tengahnya 120 mm. Lubang – lubangnya bergaris tengah 4 mm. Jarak antara lubang yang satu dengan lubang yang lainnya antara 25 – 30 mm. jarak ini tidak ada standar karena sangat tergantung pada produksi suara yang dihasilkan.
2.            Alat Musik Sarone
             
Sarone adalah sebuah alat musik tiup dari Kabupaten Bima Dompu. Alat musik ini  termasuk golongan aerofon yang berlidah. Menurut jumlah lidahnya termasuk tipe klarinet karena lidahnya hanya satu, yang menurut bahasa setempat, lidah ini disebut Lera. Bentuk tabungnya adalah konis ( makin lama makin besar)
Sarone, dibuat dari dua bahan pokok yaitu buluh ( jenis bambu kecil) dan daun lontar. Lolo dananak lolo terdiri atas bulu.. Pada lolo terdapat 6 (enam) bongkang ( lubang) di atas, dan satu lubang di bawah. Cara melubangi dilakukan dengan menggunakan kawat besar yang dibakar. Jarak antara lubang yang satu dengan yang lainnya diukur dengan mengambil ukuran kelilinglolo. Sedang lubang yang ada di bawah, jaraknya ½ (setengah)dari jarak antara dua lubang diatas.
Sarone ada yang berlubang lima di atas dan ada yang berlubang 6 (enam) di atas. Sedang lubang dibawah tetap satu. Untuk yang mempunyai lima lubang, nada – nadanya adalah, do, re, mi, fa dan sol. Bila sarone ditup, nada do diperoleh dengan menutup semua lubang, baik lubang diatas maupun lubang di bawah. Nada re diperoleh dengan membuka lubang paling bawah.
Nada mi diperoleh dengan membuka dua lubang nada fa dengan membuka tiga lubang. Sedang nada sol diperoleh dengan menutup lubang kedua dari atas, sementara lubang – lubang yang lain dibuka. Pada serune yang memiliki enam lubang, bertambah satu nada yaitu nada si.