INTELEGENSI

Menurut Claperde dan Stern menjelaskan
bahwa intelegensi adalah keampuan untuk menyesuaikan diri secara mental
terhadap situasi dan kondisi baru. Sedangkan menurut Papalia dan Olds (1986)
menyatakan bahwa intelegensi merupakan interaksi aktf antara kemampuan yang
dibawa sejak lahir dengan pengulangan yang diperoleh, mengingat dan menggunakan
pengetahuan, serta mengerti makna dari konsep kongkrit dan abstrak.
Sedangkan menurut David Wechster,
mendeskripsikan tentang intelegensi adalah kemampuan individu untuk berfikir
dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara
efektif
Ciri-ciri mendasar timbulnya kecerdasan
yaitu :
1.
To
judget well (dapat menilai)
2.
To
comprehend well (memahami secara keseluruhan)
3.
To
reason well (memberi alasan dengan baik)
Menurut
Binet ada bebrapa sifat pada intelegensi ini, yaitu :
1.
Kecenderungan untuk menetapkan tujuan
tertentu yang memiliki sifat inisiatif dan tidak mudah dibelokkan oleh orang
lain
2.
Kemampuan untuk mengadakan penyesuaian
dengan maksud untuk mencapai tujuan tersebut, semakin kritis dan cerdas secara
rinci
3.
Kemampuan untuk mengkritik diri sendiri,
serta kelemahan dan kekurangan diri sendiri.
Adapun
ciri-ciri perilaku manusia yang memiliki kecerdasa / intelegensi yang tinggi
yaitu:
1.
Masalah yang dihadapi merupakan masalah
baru bagi yang bersangkutan
2.
Sesuai dengan tujuan dan ekonomis
3.
Masalah mengandung tingkat kesulitan
4.
Pemecahan masalah dapat diterima
5.
Sering menggunakan abstraksi
6.
Beranikan kesempatan
7.
Memerlukan pemusatan perhatian
Faktor
yang akan mempengaruhi kecerdasan yaitu :
1.
Pembawaan, adanya kapasitas atau bahkan
kesanggupan
2.
Kematangan, telah mencapai kesanggupan
menjalankan fungsinya, erat kaitannya denga umur seseorag
3.
Pembentukan, pengaruh dari luar (lingkungan)
4.
Minat
5.
Kebebasan, terutama dalam memecahkan
permasalahan.
Rumpun/Macam-macam
kecerdasan
1.
IQ (Intellegence
Quatient)
Kapasitas umum seseorang untuk engerjakan atau melakukan sesuatu.
Berhubungan dengan penalaran / berfikir. Intellegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan
bertindak secara logis, terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara
efektif
(Marten Pali, 1993).
Ciri-Ciri
Prilaku Intellegen / Cerdas :
- Masalah yang dihadapi merupakan masalah baru
bagi yang bersangkutan.
- Serasi tujuan dan ekonomis (efesien).
- Masalah mengandung tingkat kesulitan.
- Keterangan pemecahannya dapat diterima.
- Sering menggunakan abstraksi.
- Bercirikan kecepatan.
- Memerlukan pemusatan perhatian
2.
EQ (Emotional
Quatient)
Kemampuan untuk
mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan
baik, dan berhubungan dengan orang lain (DANIEL GOLDMAN). Kemampuan
mengerti dan mengendalikan emosi (PETER SALOVELY & JOHN MAYER). Kemampuan mengindra, memahami dan dengan efektif menerapkan
kekuatan,ketajaman, emosi sebagai sumber energi, informasi, dan pengaruh
(COOPER &SAWAF). Bertanggung jawab atas harga
diri, kesadaran diri, kepekaan sosial, dan adaptasi sosial (SEAGEL).
Aspek Eq (Salovely & Goldman) Ada Lima :
1. Kemampuan mengenal
diri (kesadaran diri).
2. Kemampuan
mengelola emosi (penguasaan diri).
3. Kemampuan memotivasi diri.
4. Kemampuan
mengendalikan emosi orang lain.
5. Kemampuan berhubungan dengan orang lain
(empati).
Prilaku Cerdas
Emosi :
- Menghargai emosi
negative orang lain.
- Sabar menghadapi emosi negative orang
lain.
- Sadar dan
menghargai emosi diri sendiri.
- Emosi negative
untuk membina hubungan.
- Peka terhadap emosi
orang lain.
- Tidak bingung menghadapi emosi orang
lain.
- Tidak menganggap lucu emosi orang lain.
- Tidak memaksa apa yang harus dirasakan.
- Tidak harus membereskan emosi orang
lain.
- Saat emosional adalah saat mendengarkan
Sifat Eq
Tinggi :
- Berempati.
- Mengungkapkan dan memahami perasaan.
- Mengendalikan amarah.
- Kemandirian.
- Kemampuan menyesuaikan diri.
- Disukai.
- Kemampuan memecahkan masalah antar
pribadi.
- Ketekunan.
- Kesetiakawanan.
- Keramahan.
- Sikap hormat.
3.
AQ (Adversity
Quatient)
4.
SQ (Spiritual
Quatient)
Spiritual quotient yaitu sesuatu yang berhubungan
dengan kepercayaan agama. Percaya bahwa
tuhan itu ada, maha melihat, maha mendengar dan maha. Mengetahui apa-apa
yang diucapkan, diperbuat bahkan isi hati atau niat manusia.
Ciri-ciri sq
tinggi
• memiliki
prinsip dan visi yang kuat
• prinsip
kebenaran
• prinsip
keadilan
• prinsip
kebaikan
• memandang
sesuatu dengan yang benar
• mampu
melihat kersatuan dalam keanekaragaman
• mampu
memaknai setiap sisi kehidupan
• mampu
mengelola & bertahan dlm kesulitan & penderitaan
5.
CQ (Creativity Quatient)
Creativity
/ kreativitas adalah potensi seseorang untuk memunculkan sesuatu yang
merupakan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua
bidang dalam usaha lainnya Guil ford mendiskripsikan
5 ciri kreativitas.
- Kelancaran/kefasihan : kemampuan memproduksi banyak ide
- Keluwesan
: kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan jalan pemecahan masalah.
- Keaslian
: kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinal sebagai hasil pemikiran sendiri.
- Penguraian
: kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci.
- Perumusan
kembali : kemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui cara yang berbeda dengan yang
sudah lazim.
Beberapa cara
memunculkan gagasan kreatifitas
- Kuantitas gagasan, gagasan pertama sebagai
cara untuk mendapatkan gagasan yang lebih baik. Pemilihan dari bernagai
gagasan
- Brainstorming, untuk menambah gagasan
yang telah ada, untuk mendapat gagasana yang
orisinil
- Sinektik
: membuat yang asing menjadi akrab menggunakan
dan
metafora
- Memfokuskan
tujuan : membuat seolah-olah apa yang diinginkan akan terjadi besok